Pengertian Objek Studi Geografi dan Penjelasannya
10/04/2018
Edit
Pengertian Objek Studi Geografi dan Penjelasannya. Seperti halnya ilmu-ilmu pengetahuan lain, geografi memiliki objek studi dan ruang lingkup kajian tersendiri yang berbeda dari disiplin ilmu lainnya. Objek studi tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Beberapa disiplin ilmu dapat memiliki objek material yang sama dalam bidang kajiannya, tetapi akan berbeda dalam hal objek formalnya. Contoh objek material antara ilmu geografi, geologi, dan geofisika adalah sama, yaitu planet Bumi tetapi berbeda dalam kajian formal ketiga cabang ilmu kebumian tersebut.
Objek Studi Geografi (Material & Formal) |
Dari penjelasan tersebut jelas bahwa objek kajian geografi terdiri ata dua objek, yaitu sebagi berikut.
1. Objek Material
Objek material geografi adalah fenomena geosfer (permukaan Bumi) yang meliputi atmosfer (lapisan udara), litosfer dan pedosfer (lapisan batuan dan tanah), hidrosfer (bentang perairan), biosfer (dunia tumbuhan dan hewan), dan antroposfer (manusia). Biosfer tersebut membentuk lingkungan geografi yang terdiri atas komponen abiotik seperti udara, tanah, air, barang tambang, dan sebagainya. Komponen biotok meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Dengan demikian, apabila sebuah fenomena ditinjau dari sudut padang geografi akan selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu yang lainnya.
2. Objek Formal
Objek formal dalam geografi merupakan suatu cara pandang keruangan yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Jadi, yang menjadi objek bukan benda atau material tetapi fenomena keruangan.
Di dalam menelaah fenomena muka Bumi, studi geografi senantiasa menganalisis lokasi, persebarannya di permukaan Bumi, dan saling keterkaitan (interrelasi dan interaksi) antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya. Sebagai contoh ketika meneliti masalah kemiskinan, beberapa hal yang dapat dikaji, yaitu sebagai berikut.
- Di mana lokasi kemiskinan tersebut? Apakah di wilayah perkotaan atau perdesaan? Apakah di kawasan industri, pertambangan, atau wilayah pertanian? Apakah terjadi di negara berkembang atau negara maju?
- Bagaimana pola persebarannya? Apakah tersebar di seluruh wilayah atau hanya di daerah-daerah tertentu saja?
- Bagaimana relasi atau kterkaitan antara masalah kemiskinan dengan aspek-aspek alamiah dan sosial lainnya di wilayah terseubt? Misalnya, ketersediaan sumber daya alam, kualitas penduduk seperti tingkat pendidikan, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi, tingkat kesehatan, adat istiadat setempat, prasaran dan saran transportasi yang menghubungkan dengan wilayah lain di sekitarnya.