FLORA DAN FAUNA : Hewan Dan Tumbuhan Langka Di Indonesia

Tumbuhan Langka dan Hewan Langka– Salam berbagi pengetahuan !!! pada kesempatan ini kita akan mebahas tentang hewan dan tumbuhan langka yang ada di Indonesia atau flora dan fauna yang termasuk langka di Indonesia, seperti yg kita ketahui bahwa hewan dan tumbuhan merupakan salah satu dari klasifikasi makhluk hidup. Tumbuhan memiliki zat hijau daun atau klorofil yang berfungsi sebagai produsen makanan dan untuk proses fotosintesis. Sedangkan hewan adalah pemakan hasil dari produsen tersebut, seperti hewan pemakan rumput. Sehingga ada kesinambuangan antara hewan dan tumbuhan. Nah itulah sedikit pencerahan tentang hewan dan tumbuhan. Perlu diingat bahwa hewan juga disebut dengan faunasedangkan tumbuhan adalah flora.
Kalau kita membahastentang flora dan fauna di Indonesia tentu saja tak akan habis dalam satu jam karenajumlahnya yang sangat banyak dan keanekaragaman fauna dan flora di Indonesia sangat beragam. Salah satu hal yang membuat Indonesia memiliki keanekaragaman fauna dan flora yang banyak karena Indonesia memiliki letak geografis yang sangat mendukung bagi perkembang biakan dan tempat tinggal para fauna dan flora. Iklim tropis di Indonesia menjadi salah satu faktor yang mendukung akan hal tersebut.
Kesuburan tanah serta tumbuhnya berbagai macam tanaman-tanaman (flora) menjadi salah satu penyebab penting terjadinya populasi fauna yang sangat beragam. Tumbuhan yang merupakan makanan serta menjadi tempat hunian para fauna banyak tumbuh di Indoneisa sepanjang tahun. Hal ini lah yang membuat Indonesia memiliki bermacam-macam fauna langka yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Persebaran makhluk hidup di Indonesia terletak antara zona oriental, zona australasia, serta zona peralihan, sehingga memiliki keunikan dan mempunyai banyak tumbuhan dan hewan langka. Tumbuhan dan hewan langka dapat mengalami kepunahan apabila tidak dilindungi dengan baik, sehingga diperlukan tindakan pelestarian dan konservasi. Artikel berikut ini akan dibahas mengenai tumbuhan dan hewan yang langka di Indonesia diantaranya sebagai berikut.

Contoh Hewan / Fauna Langka Di Indonesia

1.        Harimau Sumatera

Harimau sumatra Dalam bahasa latin disebut dengan Panthera tigris sumatrae merupakan spesies harimau asli dari pulau sumatra yang termasuk subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Ciri dari harimau ini adalah ukuran tubuhnya terkecil dibandingkan jenis harimau lainnya dengan warna paling gelap di antara semua spesiesnya.
Harimau jantan memiliki panjang tubuh sekitar 92 inci dari kepala sampai ekor dan berat sekitar 140 kg dengan tinggi 60 cm. Sedangkan pada harimau betina memiliki panjang sekitar 78 inci dan berat sekitar 91 kg.Populasi liar harimau sumatera saat ini hanya tersisa 400-500 ekor dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered). Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi ini. Tercatat sekitar 66 ekor harimau sumatra terbunuh antara tahun 1998 – 2000. Selain karena pembunuhuan liar harimau sumatra kerap juga di perdagangkan oleh orang orang tidak betanggung jawab. Perdagangan bagian tubuh harimau di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan. Dari survei Profauna Indonesia yang didukung oleh International Fund fo Animal Welfare (IFAW) pada bulan juli-oktober 2008, selama 4 bulan tim profauna mengunjuni 21 kota/lokasi yang ada di sumatra dan jakarta. Dari 21 kota yang dikunjungi, 10 kota diantaranya ditemukan adanya perdagangan bagian tubuh harimau sekitar 48%.

2.        Merak Hijau

Merak hijau merupakan hewan langka yang memiliki keunikan pada bulunya yang sangat indah dan mempesona karena warnanya yang berwarna-warni, sehingga banyak orang yang berambisi untuk memburu satwa langka ini untuk diperjual belikan.

3.        Beruang Madu

Beruang madu ada di hutan-hutan Sumatra. Jumlah populasinya dari tahun ke tahun senantiasa mengalami penurunan. Walapun jenis beruang, beruang madu kerap makan buah-buahan dan juga madu. Perbedaan dengan jenis beruang lain adalah bentuk tubuhnya yang kecil serta ada garis kuning berupa cincin diantara dada dan lehernya.

4.        Anoa

Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi, sekaligus emnjadi maskot provinsi Sulawesi Tenggara. Terdapat dua jenis anoa yaiu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa darata renadah (bubalus depressiconis). Kedu anya tinggal dihutan yang tidak di jamah oleh manusia. Cara membedakan dua jenis anoa ini yaitu bedasarkan bentuk tanduk dan ukuran tubuh. Anoa daratatn rendah relatif berukuran lebih kecil, ekor pendek, lembut dan memiliki tanduk emlingkar. Sedangkan anoa pegunungan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar, ekor panjang, kaki putih dan memiliki tanduk besar. Anoan mirip dengan kerbau, memiliki berat tubuh sekitar 150-300 kilogram dan tinggi 75 cm.
Sejak tahun 1960-an anoa termasuk fauna yang berada alam status terancam punah. Lima tahun terakhir populasi anoa menurun secara drastis. Saat ini diperkirakan hanya tertinggal 5000 ekor anoa yang masih bertahan hidup. Pemburuan menjadi alasan punahnya populasi jenis fauna endemik sulawesi ini.

5.        Komodo

Komodo adalah salah satu jenis mamalia hanya di miliki oleh Indonesia, nama latinnya Varanus Komodensis. Komodo merupakan spesies kadal terbesar yang ada di dunia ini dan hanya hidup di Pulau Komodo, Rinca, Gili Montang, Flores dan Nusa Tenggara (Gili Dasami). Didaerah tersebut nama komodo lebih dikenal oleh masyarakat daerah dengan sebutan “Ora”.
Saat ini Komodo menjadi salah satu hewan yang dimasukkan dalam kategori hewan yang sangat di lindungi karena keberadaan fauna ini sangat rentan terhadap kepunahan. Kelestarian fauna ini di jaga dengan di dirikannya taman nasional untuk fauna ini yaitu di Taman Nasional Pulau Komodo yang khusus didirikan untuk mereka.
Fauna spesies kadal raksasa ini ditemukan pada tahun 1910 oleh seorang peneliti dari barat. Ukuran yang sangat besar dengan panjang rata-rata 2 – 3 meter membuatnya sangat pantes disebut sebagai raksasa. Hewan pemakan daging yang gemar memburu mangsa yang lebih besar darinya ini memiliki gigitan yang beracun sehingga sangat mematikan bagi mangsanya.

6.        Badak Jawa

Badak jawa atau sering disebut badak bercula satu dalam bahasa latin disebut Rhinoceros sondaicus adalah anggota famili Rhinocerotidae yang merupakan satu dari lima spesies yang masih ada sampai saat ini. Badak ini memiliki genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak jawa memiliki panjang sekitar 3 – 3,2 m dan tinggi sekitat 1,4 – 1,7m.
Meskipun disebut dengan badak jawa, namun binatang ini tidak terbatas dan hanya ditemukan di pulau jawa saja. Badak jawa dapat hidup selama 30-50 tahun di alam bebas. Badak ini hidup didaratan rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir. Badak jawa lebih kecil daripada sepupunya, badak india, dan memiliki besar tubuh yang dekat dengan badak hitam. Panjang tubuh badak Jawa (termasuk kepalanya) dapat lebih dari 3,1–3,2 m dan mencapai tinggi 1,4–1,7 m. Badak dewasa dilaporkan memiliki berat antara 900 dan 2.300 kilogram.

7.        Badak Sumatera

Badak sumatera atau badak Asia bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis), yang merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae dan termasuk salah satu dari lima spesies badak yang masih ada. Badak sumatera merupakan satu-satunya spesies yang terlestarikan dari genus Dicerorhinus. Badak ini adalah badak terkecil, meskipun masih tergolong hewan mamalia yang besar.
Sama dengan Badak Jawa, Populasi jenis badak ini juga terancam punah, saat ini diperkirakan hanya tinggal enam populasi badak ini yang ada di alam liar, empat berada di Sumatera, satu beada di Kalimanatan dan satu di semenanjung Malaysia. Jumlah badak sumatera sulit ditentukan, karena badak ini adlah hewan penyendiri yang tersebar luas. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah mereka hanyya tersisa 80 ekor, dan para peneliti mengummkan bahwa badak sumatera timur di bagian utara Kalimantan telah punah.

8.        Orang Utan

Orang utan merupakan satu-satunya spesies kera terbesar di Asia. Janis orang utan yang saat ini ada di Indonesia yaitu spesies Pongo Pygmaeus dan Pongo Abelii. Kedua spesies ini hanya hidup di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Populasi orang utan di Indonesia mencapai 90% dan sisanya tersebar di daerah Sabah dan Serawak Negara Malaysia. Saat ini populasi dari orang utan juga mulai masuk daftar merah IUCN karena memiliki potensi keterancaman punah. Keadaan ini juga di perkuat dengan tercantumnya orang utan dalam Lampiran 1 Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan flroa Liar (CITES). Oleh karena itu sebaga warga negara Indonesia sangat patut untuk menjaga kelestariannya.

9.        Gajah Sumatera

Gajah sumatra merupakan mamalia terbesar di Indonesia, dengan berat mencapai 6 ton dengan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Gajah sumatera adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat dipulau sumatera. Gajah jenis ini berpostur tubuh lebih kecil dibandingkan gajah india. Sebanyak 65% populasinya lenyap akibat ulah manusia dan 30% akibat dibunuh atau diracuni oleh manusia dari 2000-2700 ekor. Populasinya semakin menurun dan terancam punah.
Gajah sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku pada kaki belakang. Gajah sumatera dewasa dalam sehari membutuhkan makanan sampai 150 kilogram dan air 180 liter/hari.Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 40% saja makanan yang diserpa oleh pencernaannya. Dan sisa nya digunakan untuk melakukan perjalanan hingga 20 km perharinya. Dengan kondisi hutan yang semakin berkurang akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak heran jika nafsu makan dan daya jelajah bintang berbelalai ini sering terjadi konflik dengan manusia.

10.    Kanguru Papua

Kanguru papua merupakan jenis kanguru terkecil yang ada didunia. Beratnya hanya sekitar 3-6 kg,panjang sekitar 90 cm. Fauna jenis ini merupakan salah satu jenis fauna yang dilindungi dari kepunahan yang berasal dari Papua. Kanguru papua hanya terdapat di papua berada dikawasan daratan rendah, dihutan wilayah selatan papua dan papua nugini.
Kanguru papua terdiri atas dua genus yaitu kanguru pohon (dendrolagus) dan knguru tanah (thylogale). Kanguru pohon biasa menghabiskan sebagian hidupnya di pohon. Namun kanguru pohon juga sering turun ke tanah, mislanya untuk mencari minum . Kanguru pohon mempunyai moncong yang lebih runcing dibanding dengan kanguru darat. Denagn ekor panjang dan bulat dari pangkal hingga ekor. Sedangkan pada kanguru darat memiliki ukuran kaki yang lebih pendek di bagian depan. Memiliki moncong agak tumpul dan tidak berbulu, dengan ekor meruncing ke ujungnya.

11.    Burung Cenderawasih

Burung cenderawasih yang memiliki warna bulu yang indah dan mencolok hanya dimiliki oleh pejantan. Keindahan yang dimilikinya digunakan untuk menarik perhatian dari burung betina pada musim kawin. Selain memamerkan keindahan bulu mereka, cenderawasih jantan bahkan melakukan gerakan-gerakan atraktif serupa tarian yang dinamis dan indah untuk merebut perhatian betina. Tiap jenis cenderawasih memiliki jenis tarian dan atraksi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Cenderawasih betina cenderung berukuran lebih kecil dengan warna bulu yang tidak seindah dan sesemarak warna cenderawasih jantan. Kabarnya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah spesies cenderawasih tebanyak. Ada sekitar 33 jenis cenderawasih di Indonesia.Dengan 28 jenisnya ditemukan di Papua.
Karena keindahan yang dimilikinya, membuat keberadaan burung ini kian lama makin terancam. Pemburuan dan penangkapan liar karena perdagangan serta kerusakan habitat hidupnya meemnajdi beberapa penyebab utama makin langkanya burung ini.

12.    Jalak bali

Jalak bali adalah spesies burung pengicau dengan ukuran sedang, panjang sekitar 25 cm. Ciri khas dari burung ini adlah bulu yang putih diseluruh tubuhnya kecuali sedikit garis hitam pada ekornya dan pada bagian pipi berwarna kebiruan.
Jalak bali merupakan hewan endemik pulau bali dan hanyan ditemukan dibagian barat pulau Bali, pada tahun 1991 jalak bali dinobatkan sebagai lambang fauna di provinsi Bali.
Jalak bali merupakan salah satu burung yang paling diminati oleh kolektor sebagai burung peliharaan karena penampilannya yang cantik. Penangkapan liar dan hiangnya habitatnya menjadi penyebab semakin langkanya jalak bali untuk ditemui. Untuk mencegah kepunahannya jlak bali, sebgaian besar kebun binatang diseluruh dunia menjalankan program penangkaran jarak bali.

13.    Pesut Mahakam ( Orcaella brevirostris )

Pesut mahakam yang nama Latinya Orcaella brevirostris ini adalah sejenis hewan mamalia yang juga sering disebut dengan lumba-lumba air tawar.
Hewan ini hampir punah karena berdasarkan data tahun 2007, populasi pesut mahakam tinggal 50 ekor saja dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Secara taksonomi, pesut mahakam merupakan subspesies dari pesut (Irrawaddy dolphin)

14.    Kura-kura darat sulawesi ( Indestudo forstenii )

Baning Sulawesi (Indotestudo forstenii) dan dalam bahasa Inggris kura-kura ini dikenal sebagai Forsten’s Tortoise atau Sulawesi Tortoise. Hewan berkaki empat ini merupakan sejenis kura-kura darat dari Sulawesi. Hewan ini menyebar cukup luas dari perbukitan Lembah Palu sampai sekitar Gorontalo.
Baning Sulawesi dikatagorikan mudah terancam punah. Terutama oleh ancaman eksploitasi yang berlebihan dan kehilangan habitat. Oleh sebab itu IUCN memasukkan baning Sulawesi ke dalam status Endangered (EN, terancam kepunahan) [3], dan CITES memasukkannya ke dalam Appendiks II. Hewan ini belum dilindungi oleh undang-undang RI.

15.    Beruk Mentawai Bokoi atau bokkoi (Macaca pagensis)

Bokoi atau bokkoi (Macaca pagensis) atau lebih dikenal dengan Beruk Mentawai adalah sejenis monyet yang menyebar terbatas (endemik) di Kepulauan Mentawai, lepas pantai barat Sumatera. Beruk Mentawai kini keberadaannya terancam punah. Daftar Merah IUCN memasukkan bokkoi ke dalam kategori Kritis (Critically Endangered).
Perburuan beruk mentawai yang berlebihan membuat jumlah populasi beruk ini semakin berkurang. Pada sisi yang lain, pertambahan penduduk di Kepulauan Mentawai menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal dan lahan perkebunan meningkat. Hal tersebut berdampak pada tutupan hutan yang ada di kepulauan tersebut, yaitu banyak hutan yang dibuka menjadi daerah pemukiman dan perkebunan. Populasi bokoi atau beruk mentawai kini hanya tersisa sekitar 2.100-3.700 ekor. Padahal pada tahun 1980-an populasinya masih tercatat sebanyak 15.000 ekor

Jenis Tumbuhan/Flora langka di Indonesia

Tumbuhan langka di Indonesia sangat banyak sekali, tercatat ada lebih dari 30 tanaman langka yang ada di seluruh wilayah di Indonesia.
1. Damar

Tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi ini asalnya dari Indonesia timur yaitu tanah Papua. Termasuk jenis tanaman langka dengan tinggi mencapai 60 meter dan diameter hingga 2 meter.
Damar sebenarnya memiliki persebaran di daerah papua dan nusa tenggara yang memiliki banyak jenis. Jenis jenis pohon damar sendiri sangat beragam sesuai dengan daerahnya dan memiliki karakteristik yang sangat berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

2. Raflesia arnoldi

Raflesia arnoldi terkenal memiliki bau yang busuk sehingga dinamakan juga dengan bunga bangkai. Ciri-ciri bunga raflesia arnoldi yang paling mencolok adalah baunya. Fungsi bau busuk itu untuk menarik lalat mendekat sehingga dapat membantu proses penyerbukan.
Bunga raflesia dapat dilihat di Taman Nasional Bengkulu. Diameternya sekitar 1 meter. Bunga ini masuk dalam golongan parasit. Ia memerlukan inang untuk hidup dan berkembang. Jumlah bunga raflesia sekarang sudah menurun tajam. Hal ini akibat ulah manusia yang membuka lahan hutan sebagai daerah bermukim, pertanian, atau perkebunan.

3. Kantong semar

Kantong semar merupakan jenis tanaman karnivora. Kantong pemangsa akan tertutup saat daunnya masih muda dan tatkala tengah ada mangsa dalam kantongnya dan membuka sewaktu kantong semar telah dewasa atau usai menyerap nutrisi mangsa.
Tujuan menutupnya kantong semar adalah untuk menghindari hewan lain memakan serangga yang sudah ia tangkap dan membuat proses pencernaan berjalan dengan baik dan lancar. Kantong semar juga dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan yang dapat menjaga tubuh agar tetap bugar serta untuk diabetes

4. Edelweis

Bunga edelweis (senduro) atau dikenal dengan bunga abadi ini memang tidak mudah layu saat dipetik. Ia bisa tahan lama. Bunganya berwarna putih kuning atau putih cokelat. Tanaman ini dapat tumbuh mencapai 8 meter dengan batang bisa sampai ukuran kaki manusia.
Tanaman ini dapat ditemukan di pegunungan wilayah Jawa, Lombok, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan. 

5. Jelutung

Jelutung atau jelutong mempunyai nama latin dyera costulata. Pohon jelutong dapat ditemui di daerah Kalimantan, Sumatera, Thailand Selatan, Malaysia. Dapat tumbuh sampai dengan 60 meter dan diameter batang sepanjang 2 meter. Pohon ini dikenal juga dengan sebutan bulian. Habitatnya adalah hutan-hutan dengan karakteristik tanah yang barpasir dan bukit-bukit yang mempunyai tinggi kira-kira 400 meter. Kayunya banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat perlengkapan rumah dan perabot, sementara untuk getahnya sendiri biasa dipakai dalam pembuatan permen karet. Nama latin dari jelutung ialah eusderoxylon zwageri.

6. Cendana

Pohon cendana atau cendana wangi adalah penghasil minyak dan kayu. Manfaat kayu cendana adalah sebagai aromaterapi, bahan pembuatan dupa, campuran parfum, dan rempah-rempah. Tanaman cendana berawal dari tanaman parasit. Ia tidak dapat tubuh sendiri karena akarnya tak mampu menopang pertumbuhan tanaman. Kayu cendana sukar untuk dibudidayakan. Kayu cendana wangi sudah jarang dijumpai, sehingga berdampak pada harganya yang tinggi. Minyak dari kayu cendana memberi efek relaksasi sehingga dapat mengurangi kecemasan.

7. Sarang semut

Sarang semut memiliki nama latin myrmecodia pendans. Tak mudah menjumpai tanaman yang merupakan jenis tumbuhan epifit dari Papua ini. Lokasi sarang semut tinggi, biasanya hidup menempel di batang pohon besar dengan ketinggian sekitar 8 meter, dan tinggi kawasan antara 1100-2500 di atas permukaan air laut.
Seperti namanya, tanaman sarang semut memang sangat disenangi oleh semut sebagai tempat tinggal mereka.

8Anggrek

Bunga anggrek mempunyai nama latin Orchidaceae, yang merupakan salah satu jenis bunga dengan spesies terbanyak di Indonesia. Habitat bunga anggrek banyak tersebar didaerah tropika, namun terdapat juga didaerah sirkumpolar sampai kewilayah tropika basah.
Anggrek merupakan salah satu tumbuhan yang hidup menempel atau menumpang pada pohon lain, namun anggrek bukan bunga parasit. Mereka mampu hidup mandiri meskipun menumpang pada pohon lain. Oleh karena itu bunga anggrek banyak dijumpai di dalam hutan dengan menempel pada pohon-pohon besar maupun dilereng-lereng pegunungan.

9. Anggrek hitam

Anggrek dengan nama ilmiah coelogyne pandurata ini mempunyai bunga yang khas, yaitu warna lidah bunga hitam. Di luar dikenal dengan sebutan black orchid sedangkan untuk daerah Kalimantan Timur menyebut spesies anggrek ini dengan nama Kersik Luai.
Persebaran anggrek hitam di Indonesia masih terdapat di Kalimantan timur, namun hal ini semakin sulit ditemukan semakin banyaknya tambang dan pembukaan lahan di sana.

10. Palem merah

Tanaman maskot provinsi Jambi ini mempunyai nama latin cyrtostachys renda. Palem merah atau pinang merah ini termasuk sejenis tanaman hias. Palem merah mempunyai pelepah yang merah menyala. Pelepahnya yang merah ini membuatnya dijuluki sebagai pinang lipstik. Di Indonesia sendiri, tumbuhan ini banyak terdapat di daerah sumatera terutama jambi.

11. Bunga Bangkai

Bunga bangkai atau suweg (dalam bahasa lokal untuk jenis vegetatif) dengan bahasa latin Amorphophallus titanum Becc. Merupakan tumbuhan dari jenis tals-talasan endemik dari sumatra, yang dikenal dengan bunga majemuk terbesar. Dinamakan bunga bangkai karena bunag ini mengeluarkan aroma bau busuk, aroma busuk tersebut sebenarkan digunakan untuk menarik serangga kumbang atau lalat untuk menyerbuki bunganya.
Tumbuhan ini memiliki dua fase kehidupannya yang muncul secara bergantian, yaitu fase vegetatif dan fase generatif. pada fase vegetatif muncul daun dan batang semu, Selang beberapa waktu (tahun) organ vegetatifnya akan layu dan umbinya dorman. Dan apabila cadangan makanan diumbi mencukupi dan lingkungannya mendukung maka bung amajemuknya akan muncul. Namun bila cadangan makanannya kurang maka akan muncul kembali daun.

12. Mimba

Mimba atau Mimbo, pohon dengan nama latin azadirachta indica. Tinggi pohon mimba dapat sampai lebih dari 20 meter. Karakteristik kulit batang tebal, batang sedikit kasar dan daun yang menyirip dengan tepian memiliki gerigi dan runcing-runcing. Pohon ini berbuah 1 kali hingga 2 kali dalam kurun waktu satu tahun dan buahnya berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 1 cm. Daging buah yang kekuningan diselimuti oleh kulit keras dengan warna cokelat dan kulit buahnya putih. Daun mimba dimanfaatkan sebagai pestisida pengendali hama yang menyerang tanaman. Senyawa yang terkandung dalam daun mimba yaitu hyperoside, sitosterol, quercetin, nimbine, runin, dan lainnya.

13. Ulin

Pohon ulin yang kita sebut juga dengan kayu besi, bernama latin eusiderxylon zwageri. Pohon ulin yang merupakan tanaman yang khas dari daerah Kalimantan ini mempunyai tinggi sekitar 20-30 m dengan diameter batang antara 60-120 cm. Ulin juga banyak dikenal dengan nama kayu besi. Kualitas kayu yang bagus membuatnya banyak diburu.
Pohon ulin banyak terdapat di daerah kalimantan dan salah satu ciri khas kalimantan.

14. Gaharu

Gaharu adalah jenis pohon dengan wangi kayu khas. Kayu gaharu banyak dijumpai di hutan kawasan Kalimantan. Nama latin kayu gaharu aquilaria sp. Kayu ini banyak dicari orang karena mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.
Kayu gaharu masih banyak terdapat di daerah kalimantan dan papua, dan sangat banyak di incar oleh masyarakat.

15. Melati

Melati termasuk dalam genus dari semak dan tanaman merambat dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang dapat hidup menahun. Merupakan spesies melati yang beasal dari asia selatan. Penyebarannya dimulai dari hindustan ke Indocina lalu kepulauan Melayu. Bunga ini salah satu bunga nasiona Indonesia (puspa bangsa) selain Padma raksasa (Raflesia Arnoldii) dan anggrek bulan. Bunga melati pula menjadi bunga anasional Filipina.
Terdiri dari 200 spesies tumbuhan asli daerah beriklim tropis dan hangat dari Eurasia. australasia dan Oseania. Tetapi hanya ada sekita 8 sampai 9 spesies saja yang dibudidayakan, sedangkan lainnya tumbuh liar dihutan karena belum ditemukan potensi ekonomi dan sosialnya.
ARTIKEL TERKAIT :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel