Pengertian Piramida Makanan / Ekologi Jenis & Contohnya
11/09/2018
Edit
Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.
Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik. Piramida makanan juga dapat digunakan untuk memprediksi keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem.
Pada rantai makanan telah kita ketahui bahwa tingkat tropik yang terdiri atas produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, dan seterusnya. Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua, karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya. Setiap perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa panas sehingga jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat tropik yang semakin tinggi, jumlahnya semakin sedikit. Maka terbentuklah piramida ekologi /piramida makanan.
Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik. Piramida makanan juga dapat digunakan untuk memprediksi keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem.
Pada rantai makanan telah kita ketahui bahwa tingkat tropik yang terdiri atas produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, dan seterusnya. Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua, karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya. Setiap perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa panas sehingga jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat tropik yang semakin tinggi, jumlahnya semakin sedikit. Maka terbentuklah piramida ekologi /piramida makanan.
Jenis Piramida Makanan / Ekologi
1. Piramida Jumlah
Piramida jumlah / populasi menggambarkan jumlah organisme dalam sebuah ekosistem. Elton (1972) yang menemukan teori ini mengatakan bahwa binatang yang menempati tingkat trofik yang lebih rendah, jumlahnya lebih banyak dibanding dengan binatang yang menempati tingkat trofik yang lebih tinggi. Dasar piramida ini digambarkan oleh produsen yang sangat banyak dan jumlah organisme menurun cepat sampai tinggal beberapa individu karnivora puncak.
Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Karnivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2. Piramida jumlah dibuat berdasarkan jumlah organisme di tiap tingkat trofik.
Ekosistem yang sehat ialah jumlah perbandingan organisme di tingkat trofik bawah harus lebih besar dibanding organisme pada tingkat trofik selanjutnya, sehingga membentuk piramida.
Contoh piramida jumlah :
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
Penggunaan piramida jumlah sering menemui kesulitan, di antaranya jika kita membandingkan dua ekosistem yang berbeda dengan menghitung berapa jumlah binatang dan tumbuhan yang mendukung ekosistem itu? Kesulitan lain, terasa kurang informatif jika kita menyamakan ganggang sebagai pohon (produsen) atau menyamakan gajah dengan udang-udangan (herbivora). Untuk mengetahui kesulitan itu, maka sering digunakan piramida biomassa. Biomassa adalah berat kering suatu organisme.
Penggunaan piramida jumlah sering menemui kesulitan, di antaranya jika kita membandingkan dua ekosistem yang berbeda dengan menghitung berapa jumlah binatang dan tumbuhan yang mendukung ekosistem itu? Kesulitan lain, terasa kurang informatif jika kita menyamakan ganggang sebagai pohon (produsen) atau menyamakan gajah dengan udang-udangan (herbivora). Untuk mengetahui kesulitan itu, maka sering digunakan piramida biomassa. Biomassa adalah berat kering suatu organisme.
Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik, maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan. Piramida biomassa berfungsi untuk menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu yang diukur dalam gram. Untuk menghindari kerusakan habitat, biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan didapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.
Ada dua jenis piramida biomassa yakni :
� Piramida tegak yaitu piramida yang massa gabungan dari semua produsen lebih besar daripada massa gabungan dari setiap tingkatan konsumennya. Piramida tegak biasanya menggambarkan suatu ekosistem darat.
� Piramida Terbalik yaitu jenis piramida yang menggambarkan massa gabungan dari produsen-produsennya yang lebih kecil dari massa gabungan dari konsumennya. Contoh dari piramida ini yakni ekosistem perairan.
3. Piramida Energi
Yaitu piramida yang menggambarkan perpindahan energi pada tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya. Dalam piramida energi menunjukkan bahwa aliran energi yang diterima organisme akan menurun pada tingkat trofik berikutnya. Dengan demikian, produsen mendapat energi yang paling banyak dan akan menurun ke konsumen primer, sekunder, tersier dan seterusnya.
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
1) Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2) Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicerna dan dikeluarkan sebagai sampah.
3) Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
Contoh piramida energi :
Dari ketiga tipe piramida ekologi, piramida energi dianggap merupakan model piramida yang terbaik. Berikut alasannya :
a. Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme.
b. Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem
c. Dapat memberikan gambaran yang berkaitan dengan sifat fungsional suatu ekosistem.
a. Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme.
b. Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem
c. Dapat memberikan gambaran yang berkaitan dengan sifat fungsional suatu ekosistem.
Demikian materi Biologi tentang Piramida Ekologi / Makanan meliputi pengertian, jenis-jenis piramida ekologi (jumlah, biomassa, dan energi) dan contoh beserta gambarnya yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat..